Spesies manusia tumbuh seperti semak: Beberapa cabang tumbuh dan mati, sementara lainnya tumbuh semakin banyak ranting, beberapa di antaranya mati sementara lainnya berkembang. Pada perkembangan ini, variasi yang terjadi pada dimensi tubuh kelompok manusia. Desain ergonomis harus memperhitungkan variasi ini
Perkembangan ras manusia dapat dilacak dari fosil dan dari rekonstruksi DNA mitokondrial selama beberapa juta tahun di Afrika, selama ratusan ribu tahun di Eropa dan Asia dan untuk beberapa 20 ribu tahun di Amerika.
Nampaknya, Australopithecus merupakan leluhur jenis Homo sekitar 3 juta tahun lalu di Afrika, dimana Homo Erectus sebelumnya berkembang. Satu cabang humanoid mulai sekitar 250 ribu tahun lalu dan tetap di Afrika. Cabang lainnya berkembang 60 atau 70 ribu tahun kemudian. Beberapa anggotanya tinggal di Afrika dan lainnya menyebar ke seluruh dunia.
Sisa dari manusia modern yang hidup sekitar 130 hingga 180 ribu tahun lalu ditemukan di Afrika Selatan dan di Levant. Di sana dan Eropa Tengah, sekitar 150 ribu tahun lalu, Neanderthal muncul. Pendek gemuk, berat dan beradaptasi dengan baik terhadap dingin, mereka memiliki otak sebesar manusia modern. Neanderthal hidup sepuluh ribu tahun berdampingan dengan Cro-Magnon, tapi punah sekitar 30 ribu tahun lalu. Cro-Magnon tinggal di daerah yang sekarang ini merupakan Israel sekitar 90 ribu tahun lalu; mereka mungkin berkembang menjadi Homo sapiens. Pendapat populer tentang penampilan yang berbeda dari Cro-Magnon dan Neanderthal kebanyakan berdasarkan perkiraan, seringkali dalam gaya film Hollywood. Sebagai misal, tidak ada indikasi bawha Cro-Magnon berkulit gelap atau Neanderthal berkulit terang. Selanjutnya, tidak ada bukti pertempuran keras atas keunggulan di antara dua ras itu.
Manusia semak dan Pygmies mungkin mendiami sebagian besar Afrika subekuator hingga sekitar 2 ribu tahun lalu. Orang berbahasa Bantu yang tinggal di daerah Kongo belajar menggunakan besi, mengembangkan pertanian dan binatang ternak. Bantu yang berkembang mendorong Manusia semak dan Pygmies ke daerah yang tidak sesuai untuk pertanian. Selanjutnya, 60 juta Bantu mendiami setengah benua Afrika.
Dari Afrika, jenis Homo menyebar di seluruh dunia. Sekitar 50 ribu tahun lalu, Australia didiami oleh manusia pertama yang tiba dari Indonesia timur. Keturunan mereka menjadi populasi Aborigin. Sebagian besar penduduk Indonesia, Filipina dan bagian Asia Tenggara sekarang adalah keturunan populasi yang beremigrasi dari Taiwan sekitar 6 ribu tahun lalu.
Emigran dari Asia mendiami Amerika. Gelombang manusia, yang paling pertama mungkin sekitar 20 ribu tahun lalu, melintasi apa yang menjadi jembatan Bering menuju Alaska dan pergi ke selatan sepanjang pantai Pasifik. Dipercaya bahwa kelompok lainnya kemudian pindah ke area yang sekarang merupakan Kanada dan Amerika Serikat. Keturunan dari gelombang manusia ini menjadi nenek moyang India Amerika Utara dan Selatan.
Eropa, setelah sejarah panjang pra-Neanderthal, Neanderthal dan Cro-Magnon, tersusun dua kali baru-baru ini: sekitar 8 ribu tahun lalu oleh petani dari Timur Dekat dan sekitar 2 ribu tahun kemudian oleh Indo Eropa dari Rusia selatan.
Di tahun 1776, antropolog Jerman Johann Friederich Blumenbach (1752-1840) membagi kelompok manusia menjadi “ras-ras”: Kaukasian (Eropa, “Bangsa kulit putih”), Mongolia (Asia Timur, “kuning”), Melayu (Asia Tenggara dan kepulauan Pasifik, “coklat”), Etiopia (Afrika sub-sahara, “kulit hitam”) dan Amerika (pribumi) (“merah”). Pembagian ini, yang meninggalkan Australia pribumi, mengandalkan pada perbedaan warna kulit, bentuk rambut dan bentuk mata.
Jadi, stok manusia, dengan cabangnya sekarang, nampaknya berasal dari Afrika dan berusia sekitar seperempat juta tahun. Saat ini, jumlah penduduk bertambah dengan cepat: “Ledakan penduduk” terjadi di beberapa belahan bumi. Total jumlah manusia sekitar 109 (seribu juta, yaitu 1 milliar) sekitar tahun 1800. Di tahun 1900, sekitar 1,7 milliar orang tinggal di bumi. Miliar kedua dicapai tahun 1930. Milliar ketiga didapatkan pada tahun 1960, kelima di tahun 1987. Di tahun 1998, sekitar 5,8 milliar nyawa, 4,6 miliar yang tinggal di negara-negara sedang berkembang.
Jika tingkat kelahiran dan kematian saat ini terus berlanjut, 80 milliar orang akan tinggal di bumi di tahun 2100 dan 150 milliar akan memadatinya di tahun 2125. Untuk tahun 2050, antara 9 dan 11 milliar orang mungkin, dengan 1,2 milliar sekarang atau semacamnya di negara maju masih sama nantinya. Kebanyakan anak-anak akan dilahirkan di negara dunia ketiga, dimana persediaan makanan tidak memadai bahkan sekarng; 5 miliar orang di bumi di tahun 1987, bagian yang relatif kecil dari sekitar 1,2 milliar tinggal di negara industri.
Emigrasi dari daerah tertentu dan imigrasi ke daerah lain berada pada skala yang jauh lebih kecil dibandingkan pertumbuhan populasi, tapi dapat menjadi sangat penting. Di Amerika Utara, sebagai misal, selama beberapa abad terakhir, gelombang imigran dari daerah geografis tertentu telah mengubah komposisi populasi, yang mengantikan sebagian besar Amerika Pribumi dengan orang Eropa. Saat ini, di Amerika Serikat, aliran orang Kuba dan Haiti dirasakan kuat di Florida, kedatangan orang Amerika selatan mempengaruhi negara bagian barat daya, dan orang Asia di sepanjang pantai Pasifik.
Marcopolo (1254 – 1324) melakukan perjalanan ke Timur Jauh dan tinggal di Cina selama 20 tahun. Di sana ia mendapati sebuah bangsa yang jauh lebih maju dari Eropa dalam hal populasi, kesejahteraan, tehnologi dan kesenangan. Dia kembali di tahun 1292 ke Italia, dimana dia dipenjarakan dalam masa perang antara Venice dan Genoa. Sementara ditawan, dia mulai menuliskan kenangannya tentang Cina, yang diterbitkan di tahun 1298. Meskipun banyak tidak dipercaya, bukunya sangat terkenal dan memunculkan banyak ketertarikan pada studi negara-negara lain (Asimov 1989)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar