Sabtu, 17 April 2010

Line Balancing : Metode RPW dan KIllbridge

Line balancing atau keseimbangan lintas perakitan adalah keseimbangan proses penempatan pekerjaan pada setiap stasiun kerja yang mana sedapat mungkin harus memiliki waktu siklus yang sama, sehingga tidak ada waktu menganggur. Dan tercapailah efisiensi kerja yang tinggi.

Line balancing mempunyai dua tujuan utama yaitu :
1. Meminimasi waktu menganggur setiap stasiun kerja sehingga dicapai effisiensi kerja yang tinggi pada setiap stasiun kerja.
2. Menghasilkan pengelompokan tugas-tugas pada stasiun-stasiun kerja

Elemen-elemen utama permasalahan keseimbangan lintasan adalah :
1. Input:
•Kinerja waktu dari tugas
•Kebutuhan pendahuluan
•Tingkat output
2. Output:
•Pengelompokan tugas-tugas pada stasiun kerja dengan kapasitas/tingkatan output yang sama.

Data masukan dalam merencanakan keseimbangan perakitan:
1.Suatu jaringan kerja: terdiri atas rangkain simpul dan anak panah yang menggambarkan urutan perakitan
2.Data waktu baku pengerjaan tiap operasi yang diturunkan dari perhitungan waktu baku pekerjaan operasi perakitan.
3.Waktu siklus yang diinginkan: diperoleh dari kecepatan produksi lintas perakitan tersebut atau waktu operasi terpanjang jika waktu siklus yang diinginkan lebih kecil dari waktu operasi terpanjang.

Waktu standart/baku adalah waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh pekerja normal untuk menjelaskan pekerjaannya yang dikerjakan dalam sistem kerja saat itu. Waktu standar adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki tingkatan kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Dimana :
waktu siklus: (x) = Xtotal/N
Xtotal = jumlah pengamatan
N = Jumlah pengamatan yang dilakukan

Waktu menganggur terjadi pada stasiun kerja jika stasiun kerja tersebut memiliki waktu di bawah waktu siklus

Metode-metode dalam penentuan line balancing
1. Metode Subyektifitas
Adalah suatu metode dengan cara menentukan secara sepihak oleh individu

2. Metode RPW (Ranked Positional Weight)

Ranked Positional Weight adalah metode yang diusulkan oleh Helgeson dan Birnie sebagai pendekatan untuk memecahkan permasalahan pada keseimbangan lini dan menemukan solusi dengan cepat. Konsep dari metode ini adalah menentukan jumlah stasiun kerja minimal dan melakukan pembagian task ke dalam stasiun kerja dengan cara memberikan bobot posisi kepada setiap task sehingga semua task telah ditempatkan kepada sebuah stasiun kerja. Bobot setiap task, misal task ke-idihitung sebagai waktu yang dibutuhkan untuk melakukan task ke-i ditambah dengan waktu untuk mengeksekusi semua task yang akan dijalankan setelah task ke-i tersebut.

Urutan langkah-langkah pada metode Ranked Positional Weight adalah sebagai berikut :
1. Lakukan penghitungan bobot posisi untuk setiap task. Bobot posisi setiap task dihitung dari bobot suatu task ditambah dengan bobot task-task setelahnya.
2. Lakukan pengurutan task-task berdasarkan bobot posisi, yaitu dari bobot posisi besar ke bobot posisi kecil.
3. Tempatkan task dengan bobot terbesar ke sebuah stasiun kerja sepanjang tidak melanggar precedence constraint dan waktu stasiun kerja tidak melebihi waktu siklus.
4. Lakukan langkah 3 hingga semua task telah ditempatkan kepada suatu stasiun kerja.

3. Metode Kilbridge-Wester Heuristic
Kilbridge Wester adalah metode yang dirancang oleh M.Kilbridge dan L.Wester sebagai pendekatan lain untuk mengatasi permasalahan keseimbangan lini.
Pada metode ini, dilakukan pengelompokan task-task ke dalam sejumlah kelompok yang mempunyai tingkat keterhubungan yang sama. Langkah-langkah yang digunakan metode Kilbridge Wester adalah sebagai berikut :

1. Lakukan pengelompokan beberapa task ke dalam kelompok yang sama. Misalnya Kelompok ke-I berisi task-task yang tidak mempunyai task pendahulu, Kelompok ke-i+1 berisi task-task yang mempunyai task pendahulu di Kelompok ke-i, Kelompok ke-i+2 berisi task-task yang mempunyai task pendahulu di Kelompok ke-i+1 dan sebagainya hingga semua task telah dimasukkan ke suatu kelompok.

2. Lakukan penempatan task-task di suatu kelompok, dalam hal ini mula-mula Kelompok 1, ke dalam sebuah stasiun kerja yang sama, ambil hasil penggabungan terbaik, yaitu waktu total semua task mendekati atau sama dengan waktu siklus. Jika penempatan sebuah task ke dalam stasiun kerja menyebabkan waktu total semua task yang berada di stasiun kerja bersangkutan melebihi waktu siklus, maka task tersebut ditempatkan di stasiun kerja yang berikutnya. Hapus task-task yang telah ditempatkan dari kelompok yang bersangkutan.

3. Jika terdapat beberapa task-task yang belum ditempatkan di suatu stasiun kerja dan waktu totalnya berjumlah kurang dari waktu siklus, lanjutkan penggabungan dengan task di setelahnya, dalam hal ini Kelompok 2.

4. Lakukan kembali langkah 2 dan 3 hingga semua task telah tergabung dalam suatu stasiun kerja

2 komentar:

Hendry mengatakan...

maaf..saya mau tanya...
1. apa waktu standar itu, waktu standar perusahaan?? Dan jika perusahaan tidak memiliki waktu standar, bagaimana solusinya??
2. Tiap stasiun kerja pasti memiliki beberapa operator, sedangkan untuk mengerjakan line balancing hanya dibutuhkan 1 waktu.Bagaimana cara menentukan itu??
terima kasih...
(kalau boleh minta e-mail ya,butuh sharing..)

Unknown mengatakan...

Bagus sekali