Sabtu, 17 April 2010

PERT & CPM : Metode Manajemen Proyek

1. Pengertian Proyek

Proyek dapat diartikan sebagai sederetan aktifitas yang diarahkan pada suatu hasil diman ajangka waktu penyelesaiannya ditentukan. Suatu proyek dengan proyek yang lain mempunyai keunikan masing-masing, sehingga untuk menanganinya perlu dibentuk suatu organisasi proyek. Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam manajemen proyek, yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
Mencakup penetapan sasaran, pendefinisian proyek dan organisasi tim.
2. Penjadwalan (Schedulling)
Menghubungkan antara tenaga kerja, uang, bahan yang digunakan dalam proyek.
3. Pengendalian (Controlling)
Pengawasan sumber daya, biaya, kualitas dan budget, jika perlu merevisi, ubah rencana, menggeser atau mengelola ulang sehingga tepat waktu dan biaya.


2. Teknik manajemen proyek PERT dan CPM

PERT (Program Evaluation Review Technique) adalah Teknik Manajemen proyek yang menggunakan tiga perkiraan waktu untuk tiap kegiatan. Sedangkan CPM (Critical Path Method) adalah teknik menajemen proyek yang menggunakan hanya satu faktor waktu per kegiatan.

Kerangka pemikiran PERT dan CPM mengikuti enam langkah dasar yaitu:
1. Mendefinisikan proyek dan menyiapkan struktur pecahan
2. Membangun hubungan antara kegiatan. Memutuskan hubungan mana yang harus lebih dulu dan mana mengikuti yang lain.
3. Menggambarkan network keseluruhan proyek
4. Menetapkan perkiraan waktu dan/atau biaya tiap kegiatan
5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan yang disebut jalur kritis.
6. Menggunakan jarinagn untuk membantu perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek.


3. Diagram Jaringan dan Pendekatan
Menggunakan PERT dan CPM dimulai dengan membagi seluruh proyek menjadi kegiatan-kegiatan yang berarti menurut WBS, dengan menggunakan pendekatan AON (Activity On Node) atau AOA (Activity On Arrow), yang kadang-kadang untuk AOA memerlukan dummy activity untuk memperjelas hubungan.

3. Menentukan Penjadwalan Proyek
Jalur kritis adalah jalur waktu terpanjang yang melalui jaringan. Dengan menggunakan analisa jalur kritis maka akan membantu menentukan jadwal proyek, yang mana perlu menghitung dua waktu awal dan akhir untuk tiap kegiatan yaitu:
-ES (Earliest Start) = Waktu terdahulu suatu kegiatan dapat dimulai dengan asumsi kegiatan sebelumnya sudah selesai

-EF (Earliest Finish) = Waktu terdahulu suatu kegiatan dapat selesai

-LS (Latest Start) = Waktu terakhir suatu kegiatan dapat dimulai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek

-LF (Latest Finish) = Waktu terakhir suatu kegiatan dapat selesai sehingga sehingga tidak menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek.


4. Aturan Waktu Dalam metode PERT dan CPM
•Aturan waktu mulai terdahulu :
-Sebelum suatu kegiatan dapat dimulai, semua pendahulu langsungnya harus diselesaikan.
-Jika suatu kegiatan hanya mempunyai satu pendahulu langsung ES = EF pendahulunya.
-Jika suatu kegiatan mempunyai beberapa pendahulu langsung ES = maksimum dari semua EF pendahulunya.

•Aturan Selesai Terdahulu :
-EF = ES + waktu kegiatan
Forward memeungkinkan untuk menentukan waktu penyelesaian proyek terdahulu tetapi tidak mengidentifikasi jalus kritis , maka perlu backward pass.
Backward Pass yaitu menentukan waktu paling akhir.

•Aturan waktu selesai terakhir :
-Seluruh pendahulu langsungnya harus selesai.
-Jika suatu kegiatan pendahulu langsung hanya untuk satu kegiatan maka LF = LS kegiatan yang langsung mengikutinya
-Jika kegiatan pendahulu langsung untuk lebih dari satu kegiatan maka LF = minimin dari seluruh kegiatan yang secara langsung mengikutinya.


•Aturan Waktu mulai terakhir :

-LS = LF – waktu kegiatan

•Menghitung Waktu Slack :

Waktu Slack
= waktu bebas yang dimiliki oleh setiap kegiatan untuk bisa diundur tanpa menyebabkan keterlambatan proyek keseluruhan,
Slack = LS – ES atau Slack = LF-EF Kegiatan
,dengan Slack = 0 disebut kegiatan kritis dan berada pada jalur kritis.

2 komentar:

ina mengatakan...

mantab tulisannya, kebetulan saya lagi ngumpulun artikel tentang manajemen proyek, thanx

Unknown mengatakan...

Makasih artikelnya