Sabtu, 17 April 2010

Perguruan Tinggi Idaman : Sebuah Filosofi Pemikiran



Perguruan Tinggi Idaman dapat didefinisikan sebagai perguruan tinggi yang banyak diminati oleh masyarakat, baik awam maupun terpelajar, karena berbagai aspek dan pandangan mutu yang melingkupi dan dimiliki oleh perguruan tinggi itu sendiri. Ketika kita berdasar bahwa “mutu” itu sendiri memiliki arti yang berbeda-beda untuk tiap orang, maka begitu juga dengan Perguruan Tinggi Idaman itu sendiri. Setiap orang pasti memiliki pandangannya sendiri dalam menentukan PT mana yang terbaik menurutnya.

Walaupun terdapat berbagai dasar untuk menentukan perguruan tinggi idaman, beberapa pakar, begitu juga masyarakat memiliki beberapa parameter yang sering digunakan untuk menentukan sebuah perguruan tinggi itu layak menjadi idaman atau tidak. Parameter tersebut adalah :

a. Brand Image
Brand Image dapat diartikan sebagai pemahaman dan kesan yang ditimbulkan oleh sebuah perguruan tinggi. PTN sangat diuntungkan oleh faktor ini, kesan sebagai perguruan tinggi yang berkualitas tetapi tetap murah sudah lama berakar di hati masyarakat awam. Tetapi belakangan hal ini mulai berubah, PTS yang selama ini dipandang hanya sebagai jalur kedua, jika calon mahasiswa tidak diterima di PTN, mulai memiliki brand image yang kuat dan tidak kalah dengan PTN-PTN ternama. Hal ini tentu tidak terlepas dari usaha PTS untuk memperbaiki kualitas dan fasilitas pendidikan mereka.


b. Akreditasi

Walaupun faktor ini belakangan mulai kurang diperhatikan oleh masyarakat, tetapi faktor “Akreditasi” dalam proses penentuan perguruan tinggi masih memiliki prosentase yang cukup besar. Tentu saja hal ini karena akreditasi sering dianggap sebagai “nilai” untuk perguruan tinggi tersebut.

c. Kualitas Pendidikan
Hal inilah yang menurut saya seharusnya menjadi faktor paling penting dalam proses penentuan tentang baik atau tidaknya sebuah perguruan tinggi. Kualitas Pendidikan sendiri memiliki beberapa faktor pendukung, seperti :
1. Kualitas Tenaga Pengajar (Bahan Ajar Dosen, Motivasi dalam mengajar, Tingkat pendidikan pengajar, dan kurikulum yang diajarkan)
2. Fasilitas Pendukung Pengajaran (Ruang Kelas, Laboratorium, dan Perpustakaan)
3. Kesesuaian kurikulum yang diajarkan dengan kebutuhan dunia kerja secara nyata

d. Pembelajaran Organisasi
Walaupun semua pihak menganggap bahwa pembelajaran organisasi sangat penting dalam proses pembelajan seorang mahasiswa, tetapi sampai saat ini faktor ini kurang diperhatikan oleh pihak kampus. Hal ini dapat dilihat dari sedikitnya alokasi dana yang dianggarkan oleh pihak kampus untuk bidang organisasi dan kemahasiswaan. Tentu saja kepedulian pihak birokrasi kampus untuk bidang organisasi sangat penting dalam menentukan baik atau tidaknya sebuah perguruan tinggi itu sendiri.


e. Kualitas Lulusan

Hasil akhir dari perguruan tinggi tentunya adalah tenaga-tenaga sarjana yang siap bekerja dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Hal ini tentu berafiliasi dengan link-link dan nama baik perguruan tinggi tersebut dengan perusahaan-perusahaan di dunia kerja.

f. Pembelajaran Kewirausahaan
Faktor inilah yang pada akhir-akhir ini mulai dikembangkan oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kemampuan alumni dalam mendirikan usaha, baik berskala kecil, menengah, maupun besar, tentu akan memberi nilai lebih bagi sebuah perguruan tinggi tersebut

Faktor-faktor tersebut tentu tidak bisa berdiri secara individu, karena setiap faktor akan mempengaruhi faktor yang lain. Sehingga jika sebuah perguruan tinggi ingin menjadi idaman dan memperbaiki kualitasnya tentu harus mulai melihat dan membangun pondasi-pondasi untuk beberapa pilar pendukung tersebut. Dan semoga sedikit pemikiran ini dapat membantu berbagai pihak untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Amin.

Tidak ada komentar: